Ki Ai Nir Nur: Saat Kecerdasan Buatan Tanpa Kesadaran, Pesannya Menohok!

Denpasar - Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1947 di Denpasar, Bali, baru-baru ini diwarnai dengan kemunculan sebuah ogoh-ogoh yang tak hanya unik secara visual, namun juga sarat akan makna mendalam: Ki Ai Nir Nur.

Sosok Ki Ai Nir Nur, kreasi seniman berbakat Marmar Herayukti dari Banjar Gemeh Denpasar berhasil mencuri perhatian dan menjadi buah bibir masyarakat Bali.

Lebih dari sekadar patung raksasa yang diarak dalam tradisi Pengerupukan, Ki Ai Nir Nur menjelma menjadi representasi visual dari kegelisahan zaman ini, terutama terkait perkembangan pesat kecerdasan buatan (AI).

Lalu, seperti apa sosok Ki Ai Nir Nur? Apa yang disampaikan lewat tampilannya yang futuristik? Temukan jawabannya di sini.

Tampil Futuristik dengan Sentuhan Tradisi

Ogoh-Ogoh Ki Ai Nir Nur Banjar Gemeh Denpasar

Ki Ai Nir Nur hadir dengan wujud yang mencolok, raksasa gundul dengan satu mata tajam di sisi kanan dan mata putih tanpa pupil di sisi kiri.

Detail ini menggambarkan mata kita yang hanya melihat sebagian kenyataan, dan seringkali hanya sisi yang dianggap menyenangkan di era modern yang penuh kemajuan teknologi.

Penampilannya semakin unik dengan taring yang menonjol, janggut panjang, sayap yang terbuat dari susunan mirip mesin, serta berbagai aksesori logam seperti kalung tengkorak dan rangka tulang di punggung.

Kombinasi elemen futuristik dan tradisional Bali ini memberikan kesan makhluk yang lahir dari persilangan kemajuan teknologi dan kearifan lokal.

Lebih menarik lagi, Marmar Herayukti membuat Ki Ai Nir Nur dalam gestur ulap-ulap, sebuah pose tarian Bali yang mengisyaratkan kesiapan untuk terbang atau bahkan meninggalkan bumi.

Kegelisahan Akibat Kecerdasan Buatan (AI)

Pemasangan Tapel Ki Ai Nir Nur Banjar Gemeh Denpasar

Melalui Ki Ai Nir Nur, Marmar Herayukti seperti menyuarakan kegelisahan akan era di mana manusia terlampau percaya pada kecerdasannya sendiri, khususnya dalam ranah teknologi dan kecerdasan buatan.

Menurutnya, kecerdasan tanpa kesadaran dan kebijaksanaan berpotensi menjadi sumber kekacauan di masa depan.

Fenomena Artificial Intelligence (AI) yang semakin canggih memang tak bisa dipungkiri. Mesin kini mampu belajar, menghasilkan karya seni visual, menulis teks, menerjemahkan bahasa, bahkan meniru emosi manusia.

Namun, Marmar melalui karyanya mengingatkan bahwa semua kemampuan ini hadir tanpa adanya kesadaran yang hakiki.

Ada kekhawatiran bahwa suatu saat, sistem-sistem buatan ini akan berjalan sepenuhnya secara otonom, membuat manusia kehilangan kendali.

Inilah hal krusial yang seharusnya kita renungkan sebelum "raksasa" teknologi ini benar-benar lepas landas dan membawa pergi esensi kemanusiaan.

Kecerdasan Buatan, Kita Apakan?

Tapel Ki Ai Nir Nur Banjar Gemeh Denpasar

Fenomena ogoh-ogoh Ki Ai Nir Nur sejalan dengan pandangan Universitas Primakara terkait perkembangan teknologi dan kecerdasan buatan.

Primakara menyadari bahwa di masa kini dan masa depan, akan semakin banyak pekerjaan yang berpotensi tergantikan oleh otomatisasi dan AI. Namun, manusia tidak seharusnya merasa takut atau terancam.

Justru, tantangan ini harus dilihat sebagai peluang untuk bertransformasi. Manusia tidak akan digantikan oleh teknologi itu sendiri, melainkan oleh individu-individu yang mahir dan menguasai penggunaan teknologi.

Kunci untuk menghadapi masa depan yang didominasi teknologi adalah dengan menggunakan kecerdasan buatan (AI) secara bijak, sembari terus mengembangkan Emotional Quotient (EQ) atau Kecerdasan Emosional, dan kemampuan berpikir kritis (critical thinking).

Jadi, kita harusnya tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga menjadi pengembang dan pengguna teknologi yang cerdas, kreatif, dan bertanggung jawab.

Generasi kitalah yang memegang kunci untuk mendefinisikan ulang peran teknologi, bukan sebagai pengganti, melainkan sebagai "teman" cerdas dalam membangun masa depan yang lebih baik.

Kreator: Kumara

PENGUMUMAN: Pendaftaran Mahasiswa Baru Gelombang I Telah Dibuka, kunjungi laman PENDAFTARAN 2025 sebelum 30 April 2025.

explore more
primakara university

360 Virtual Tour

Ikuti Virtual Tour

Penerimaan mahasiswa

Penerimaan

Berita & Kegiatan

Lihat Berita
Chat dengan kami