Dominasi! Juara 3 Hackathon Progress ITB STIKOM Bali Juga Diraih Primakara.
**Denpasar, Bali** – Sekali lagi, Universitas Primakara mengukuhkan posisinya sebagai pencetak talenta digital terdepan di Bali. Dalam ajang Hackathon Progress ITB Stikom Bali yang mempertemukan inovator teknologi terbaik di tingkat regional, Primakara tidak hanya mengirimkan satu tim juara, melainkan dua.
Setelah SIGMAKARA meraih Juara 1, Primakara juga sukses merebut Juara 3 melalui tim unik bernama Minyak Urut Kambing Emas.
Tim Juara 3 ini beranggotakan mahasiswa Informatika angkatan 2024 yaitu I Ketut Danar Cahyadi (Ketua Tim), I Ketut Angga Saputra, I Putu Adi Saputra, dan I Komang Gede Sutrisna.
Keberhasilan meraih Juara 3 ini melengkapi dominasi podium Primakara dalam ajang Hackathon Progress ITB Stikom Bali.
## Apa itu Studia?

Dalam waktu kurang dari 12 jam live coding yang menjadi format utama hackathon, Tim Minyak Urut Kambing Emas berhasil merancang dan mengembangkan Studia. Studia adalah platform LMS (Learning Management System) yang inovatif karena berbasis Artificial Intelligence (AI).
Platform ini hadir untuk menjawab tantangan klasik yang dihadapi mahasiswa yakni kesulitan memahami materi kuliah yang kompleks, kurangnya latihan soal yang terpersonalisasi, dan terbatasnya akses diskusi interaktif.
### Tiga Fitur Utama Studia untuk Mahasiswa

Studia dirancang untuk menjadikan proses pembelajaran lebih efektif, personal, dan mendukung kerja tim (teamwork):
- Penyederhanaan Materi: AI membantu memecah materi kuliah yang rumit menjadi konsep-konsep yang lebih mudah dicerna dan dipahami.
- Pembuatan Kuis Otomatis: Sistem dapat membuat kuis dan latihan soal secara otomatis sesuai dengan tingkat kemampuan dan pemahaman individu mahasiswa.
- Forum Diskusi AI yang Responsif: Mahasiswa dapat berdiskusi atau bertanya kapan saja, dan AI akan memberikan respons yang cepat dan akurat, mengisi celah waktu tunggu respons dari dosen atau teman.
I Putu Adi Saputra, salah satu anggota tim, menekankan pentingnya kompetisi dalam pembangunan kapabilitas diri.
“Dengan mengikuti kompetisi hackathon, dapat melatih keterampilan soft skill dan hard skill. Dan tentunya untuk menambah portfolio,” ujar Adi.
Soft skill seperti kerja tim, manajemen waktu, dan komunikasi lisan terasah dalam tekanan hackathon, sementara hard skill coding dan implementasi AI diuji secara langsung.
Hasil karya yang dihasilkan pun langsung menjadi aset dalam portofolio mereka saat melamar pekerjaan nanti.
## Dukungan Kampus Membebaskan Fokus

Sama seperti tim juara lainnya, kampus mendanai biaya pendaftaran tim Minyak Urut Kambing Emas secara penuh.
***[Baca juga: Juaranya Coding! Tim Primakara Sabet Juara 1 Hackathon Progress ITB Stikom Bali ](https://primakara.ac.id/blog/berita/primakara-juara-1-hackathon-progress-stikom-bali-2025)***
Dukungan finansial ini memberikan dampak besar, sebagaimana dijelaskan oleh Adi.
“Dukungan tersebut membuat kami lebih leluasa untuk fokus pada persiapan, pengembangan ide, dan kerja tim selama kompetisi berlangsung,” jelas Adi.
Bantuan ini memastikan mahasiswa dapat mengalokasikan energi dan waktu mereka sepenuhnya pada pengembangan ide Studia dan mengasah kemampuan teknis selama proses hackathon.
Menutup kisah kemenangan ini, I Putu Adi Saputra menyampaikan ajakan dan pesan yang sangat relevan bagi mahasiswa Primakara lainnya mengenai pentingnya menjadikan kompetisi sebagai bekal profesional.
“Ikuti kompetisi yang relevan dengan kemampuan teman-teman. Jangan jadikan kompetisi hanya ajang untuk memenuhi syarat beasiswa saja, ikuti kompetisi dengan serius dan jadikanlah sebuah bekal nanti untuk memasuki dunia industri. Kalah atau tidak itu urusan belakang, yang terpenting mendapatkan sebuah pelajaran terlebih dahulu,” jelasnya.
***Kreator: I Putu Kumara Wiguna, S.I.Kom.***
***Dapatkan artikel inspiratif dan berita IT terkini di [Primakara.ac.id.](https://primakara.ac.id/) Ikuti juga Official Instagram dengan mengklik [link ini.](https://www.instagram.com/primakara.univ/?next=%2F)***