Tahapan Belajar Programming Otodidak
Siapa bilang cara belajar _programming_ untuk pemula harus dari bangku perkuliahan. Nyatanya, Anda juga bisa mempelajari pemrograman secara otodidak.
Walaupun lulusan kuliah ternama punya peluang lebih besar, namun _programmer_ otodidak juga tidak kalah menjanjikan. Lalu bagaimana cara belajarnya? Simak penjelasannya dibawah ini.
## Tahapan Belajar Programming Otodidak untuk Pemula
Jika Anda seorang pejuang _programming_ otodidak, beberapa tahapan ini bisa membantu mengasah _skill_ untuk belajar programming.
### 1\. Pelajari Knowledge Dasarnya
Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mempelajari dan memahami pengetahuan dasar _programming_. Mulai dari pengertian, cara kerja, dan bahasa asing yang bersangkutan. Pada langkah ini, Anda bisa mencari pengetahuan dasar dari berbagai sumber, mulai dari buku, _website,_ bahkan Youtube.
Pelajari cara kerja _programming_ untuk tahu tahapan apa saja yang harus Anda pelajari. Secara umum, tahapan programming harus Anda jalankan secara berurutan. Mulai dari _problem definition_, _problem analysis_, pembuatan algoritma, eksekusi _coding_, _testing_, dan _maintenance_.
### 2\. Mulai Belajar dengan Satu Bahasa
Dalam dunia _programming_, bahasa yang dimaksud bukan literasi bahasa sebuah negara. Namun bahasa pemrograman yang ingin Anda tekuni dan merupakan cara Anda berkomunikasi dengan komputer. Bahasa pemrograman ini memungkinkan Anda berkomunikasi dan membuat sistem komputer untuk memecahkan masalah.
Dalam dunia programming, ada banyak bahasa yang bisa Anda pelajari. Mulai dari HTML, Java, **[PHP](https://primakara.ac.id/blog/info-teknologi/php-adalah)**, **[Python](https://primakara.ac.id/blog/info-teknologi/python-adalah)**, C++, C#, HTML Perl, Android, dan masih banyak lagi. Anda bisa fokus pada satu jenis bahasa pemrograman terlebih dahulu, hingga Anda benar-benar menguasainya.
Untuk belajar _programming_ pemula, ada baiknya Anda memilih bahasa pemrograman yang paling mudah dipelajari. Cari juga bahasa pemrograman yang punya komunitas yang besar, sehingga lebih mudah mendapatkan relasi dan media belajar lebih mudah. Sebagai saran, Anda bisa belajar HTML terlebih dulu.
**Baca juga: [Pengertian dan Fungsi Bahasa PHP](https://primakara.ac.id/blog/info-teknologi/php-adalah)**
### 3\. Pilih dan Pelajari Platform juga Tools Pemrograman
Langkah berikutnya setelah memilih bahasa pemrograman yang ingin Anda fokuskan, Anda harus memilih dan mempelajari _platform_ serta _tools_ pemrograman. Sebagai pemula, ada baiknya Anda mempelajari aplikasi dengan fitur dual _views_ dan _drag and drop_.
_Dual views_ adalah fitur yang memungkinkan Anda melihat secara _real time part_ yang Anda edit. Sedangkan untuk _drag and drop_ merupakan fitur yang memungkinkan Anda membuat perintah atau tampilan dengan cara memilih _widget_ atau perintah dengan cara seret dan letakkan.
Untuk aplikasi yang cocok dalam hal ini Anda bisa memilih Visual Studio Code untuk bahasa C#, PHP, dan java. Kamu juga memilih Android Studio, Unity, Eclipse dan sejenisnya untuk mempelajari _programming_ versi _mobile_. Jika sudah terbiasa, Anda bisa beralih ke Sublime Text + Emulator atau _browser_ untuk eksekusinya.
### 4\. Atur Waktu Belajar Teori dan Praktek dengan Seimbang
Karena belajar secara otodidak, seluruh kurikulum yang Anda buat dan jalankan bisa Anda sesuaikan dengan aktivitas dan kemampuan. Pastikan Anda membagi waktu belajar secara teori (_Passive Learning_) dan juga praktik (_Active Learning_).
Kamu harus menerapkan durasi yang konsisten. Misalnya, jika menerapkan 8 jam belajar tiap hari. Maka, Anda harus membagi durasi belajar _programming_ untuk pembelajaran teori dan praktik secara berkala. Di awal cobalah perbanyak belajar teori, jika sudah cukup menguasainya bisa Anda balik perbandingannya.
Kamu bisa menggunakan bantuan modul belajar atau bahan bacaan dari berbagai sumber yang sudah Anda kumpulkan. Buat juga _wishlist_ dan skema kerja, layaknya Anda bekerja dalam bisnis _developer_. Kamu bisa mempelajari teknik kanban atau menggunakan metode serupa dengan _tools_ seperti Trello atau sejenisnya.
### 5\. Perbanyak Pembuatan Program
Cara belajar berikutnya adalah perbanyak membuat dan menciptakan program dengan versi Anda sendiri. Mungkin untuk tahapan awal Anda masih akan menggunakan tipe _coding_ orang lain yang tersebar dalam tutorial atau komunitas coding yang Anda ikuti.
Namun, lama-kelamaan Anda akan menemukan tipe _coding_ dan kecenderungan tersendiri yang Anda miliki saat membuat program. Dalam proses ini, akan lebih bijak jika Anda menghindari terlalu sering menggunakan teknik _copy_ _paste_.
Melakukan praktik walaupun menggunakan bahasa pemrograman orang lain dengan mengetik manual akan membantu Anda terus berkembang. Buatlah mulai dari program yang paling simpel seperti aplikasi kalkulator, lalu tingkatkan menjadi aplikasi kasir. Kemudian, naik level ke sistem manajemen toko dan seterusnya.
Pertajam kemampuan _coding_ Anda dengan mencoba menambahkan dan membuat berbagai fitur dalam aplikasi yang Anda buat. Bahkan dari aplikasi kecil tersebut, nantinya bisa Anda kombinasikan ke aplikasi lain untuk menciptakan sistem pemrograman lebih kompleks.
### 6\. Belajar Manajemen Database
Tahapan belajar programming untuk pemula berikutnya adalah _up level_ yang sangat berguna. Mempelajari manajemen database akan sangat membantu untuk Anda yang sudah masuk tahapan pembuatan aplikasi atau sistem pemrograman lebih kompleks.
Mungkin untuk pembuatan aplikasi ringan seperti kalkulator hal ini tidak akan cukup membantu. Namun, untuk pembuatan aplikasi kasir atau manajemen toko manajemen database jadi kunci keberhasilan. Kamu harus memahami dasar database, _syntax_ yang harus Anda kuasai (CRUD), dan _tools_ yang Anda gunakan.
Untuk tahapan lebih tinggi, Anda juga akan mempelajari manajemen server yang memiliki konsep mirip dengan manajemen database. Bedanya, manajemen database sudah _include_ dalam manajemen server. Tahapan ini juga berguna jika Anda membuat aplikasi berbasis _online_ atau _web_.
### 7\. Ikuti Pelatihan Online atau Seminar yang Relevan
Hal paling penting dalam mempelajari _programming_ adalah mendapatkan relasi dan pengalaman belajar dengan ahlinya. Hal tersebut memang cukup sulit Anda dapatkan tanpa menjadi mahasiswa dari salah satu universitas. Namun, Anda bisa mengikuti berbagai komunitas, pelatihan _online_, atau seminar yang relevan.
Misalnya Anda sedang fokus pada bahasa pemrograman Phyton, maka cobalah untuk masuk komunitas dan ikut pelatihan atau seminar yang membahas atau bersinggungan dengan hal tersebut.
Dengan cara ini, pada pejuang otodidak masih bisa menemukan pengalaman dan relasi, serta berkesempatan mendapatkan sertifikasi untuk tambahan portofolio.
**Baca juga: [Definisi Bahasa Python dan Kegunaannya](https://primakara.ac.id/blog/info-teknologi/python-adalah)**
## Siap Belajar Programming secara Otodidak?
Dari penjelasan tersebut, _programming_ bisa Anda pelajari secara otodidak. Walaupun butuh _effort_ lebih besar dan sering dianggap remeh. Karena secara akademis dan dunia kerja masih banyak perusahaan yang cenderung memilih para lulusan universitas.
Karena itu, jika memiliki kesempatan Anda bisa kuliah IT yang mempelajari _programming_. Kamu bisa melihat **[daftar jurusan IT yang banyak diminati perusahaan](https://primakara.ac.id/blog/tips-kuliah/jurusan-it)** dan memilih sesuai dengan _passion_.
Belajar sendiri memang baik, namun mendapat pendidikan secara formal juga akan menguntungkan kamu.
## FAQ
**Bagaimana cara belajar programing?**
Pahami pengetahuan dasarnya, belajar teori dan praktik dengan serius dan konsisten, pilih bahasanya, dan buat jadwal belajarnya.
**Apakah bisa belajar pemrograman secara otodidak?**
Tentu bisa, Anda bisa belajar melalui tutorial online atau modul di internet. Namun, akan butuh effort besar dengan komitmen yang lebih tinggi.
**Langkah awal belajar bahasa pemrograman?**
Di tahapan awal Anda harus pilih metode belajar, _time_ _management_, bahasa pemrograman, dan _tools_. Langkah berikutnya adalah perbanyak praktik.
**Berapa lama belajar jadi programmer?**
Jika berkuliah, Anda akan menghabiskan waktu kurang lebih selama 4 tahun untuk belajar. Sedangkan belajar secara otodidak atau melalui bootcamp biasanya lebih cepat.