Kenapa Tiap Gajian Rasanya Masih Kurang? Bahkan Setelah Naik Gaji?

**Denpasar, Bali** - Sudah gajian. Senang sebentar, lalu uang habis entah ke mana. Gaji naik, tapi tetap merasa kurang. Pernah mengalami? Tenang, kamu tidak sendirian. Fenomena ini disebut 'lifestyle inflation' atau inflasi gaya hidup. ## Apa Itu Lifestyle Inflation? Lifestyle inflation adalah kondisi ketika pengeluaran kamu ikut naik setiap kali gaji naik. Misalnya, dulu kamu cukup makan siang Rp15.000, tapi sekarang maunya makan siang Rp50.000 di kafe. Dulu puas pakai HP mid-range, sekarang tergoda flagship. Dulu naik motor, sekarang kredit mobil. Semua meningkat seiring kenaikan penghasilan. Masalahnya, kenaikan pengeluaran ini sering tidak sebanding dengan kenaikan tabungan atau investasi. Hasil akhirnya: meskipun gaji naik, kondisi keuangan stagnan atau bahkan memburuk. ## Kenapa Lifestyle Inflation Terjadi? 1. **Ingin Hadiah untuk Diri Sendiri**: Setelah kerja keras, kita merasa layak menikmati hidup lebih baik. 2. **Tekanan Sosial dan Media Sosial**: Melihat gaya hidup teman atau influencer membuat kita ingin 'naik kelas'. 3. **Kebiasaan Konsumtif**: Mudah tergoda promo, diskon, cicilan 0%, dan belanja impulsif. 4. **Kurangnya Edukasi Keuangan**: Tidak tahu cara mengelola kenaikan gaji secara strategis. ## Dampak Lifestyle Inflation - Tidak punya tabungan darurat - Tidak bisa investasi jangka panjang - Hidup paycheck to paycheck - Stres keuangan di masa depan, terutama saat ada kebutuhan mendadak atau pensiun Contohnya, Tina adalah seorang analis keuangan di perusahaan swasta. Gajinya naik dari Rp5 juta ke Rp8 juta dalam dua tahun. Tapi dia masih merasa 'nanggung' tiap akhir bulan. Setelah dicek, pengeluaran gaya hidupnya meningkat lebih dari 60%: langganan gym mahal, nongkrong akhir pekan, upgrade smartphone, dan belanja skincare premium. Tanpa sadar, kenaikan gaji habis untuk hal-hal yang bukan kebutuhan jangka panjang. ## Cara Mengatasi Perasaan 'Selalu Kurang' Setelah Gajian - **Buat Anggaran Tetap**: Tetapkan batas pengeluaran yang tidak berubah meskipun gaji naik. - **Otomatisasi Tabungan**: Sisihkan 20-30% dari gaji untuk ditabung atau investasi sebelum digunakan. - **Tunda Gratifikasi**: Tanyakan ke diri sendiri, “Aku butuh atau cuma pengen?” - **Upgrade Hidup Secara Bertahap**: Naik kelas boleh, tapi pelan-pelan dan sesuai kemampuan. - **Evaluasi Keuangan Bulanan**: Catat pengeluaran dan lihat pola boros yang bisa ditekan. ### Terapkan Prinsip '50/30/20' - 50% untuk kebutuhan (makan, tempat tinggal, transportasi) - 30% untuk keinginan (hiburan, belanja, lifestyle) - 20% untuk tabungan dan investasi Dengan porsi ini, kamu bisa menjaga keseimbangan antara menikmati hidup dan mempersiapkan masa depan. ## Naik Gaji = Naik Tabungan, Bukan Naik Gaya Setiap kenaikan gaji sebaiknya diikuti peningkatan porsi tabungan, bukan pengeluaran. Misalnya, jika gaji naik Rp1 juta, sisihkan Rp500 ribu langsung ke tabungan, dan baru gunakan sisanya untuk upgrade kecil-kecilan jika perlu. Salah satu penyebab terbesar rasa 'kurang' adalah membandingkan hidup kita dengan orang lain. Di era media sosial, semua terlihat mewah dan menyenangkan. Tapi yang kita lihat adalah highlight, bukan realita lengkapnya. Fokus pada tujuan pribadi lebih penting daripada ikut-ikutan. Gaji yang naik adalah tanda kamu berkembang. Tapi kalau tidak diiringi dengan manajemen keuangan yang baik, kamu akan merasa jalan di tempat. Bahkan lebih buruk: kamu terjebak dalam siklus gaya hidup tanpa arah. Kendalikan keuanganmu, bukan dikendalikan oleh keinginan sesaat. Karena rasa cukup bukan datang dari jumlah uang, tapi dari cara kamu mengelolanya. *Kreator: I Made Dwi Hita Darmawan, S.Ak., M.Sc.* ***[PENGUMUMAN: Pendaftaran Mahasiswa Baru Gelombang 3 Resmi Dibuka, [klik di sini] (https://lp.primakara.ac.id/) sebelum 31 Agustus 2025. Kuota: 75 Mahasiswa Baru]***

explore more
primakara university

360 Virtual Tour

Ikuti Virtual Tour

Penerimaan mahasiswa

Penerimaan

Berita & Kegiatan

Lihat Berita